Headline

IMAGE-1 IMAGE-2 IMAGE-3 IMAGE-4 IMAGE-5 IMAGE-5

Rabu, 29 Juli 2015

Perencanaan Keuangan


Ingin hidup lebih aman? Bikin rencana keuangan! Kecuali Anda menolak hidup yang lebih aman, merencanakan keuangan itu penting lho. Sangat penting! Caranya? Pahami posisi keuangan Anda saat ini, tentukan tujuan keuangan yang Anda ingin capai, lalu rancang rencana untuk memperbaiki posisi itu. Kelihatan kompleks? Iya sih. Butuh kerja keras dan komitmen tinggi pula. Tapi satu hal sudah pasti: Yang Anda nikmati nanti sesuai dengan perjuangan hari ini. Kalau keuangan direncanakan dengan baik, Anda punya tameng untuk hadapi peristiwa apa pun dalam hidup. Apakah ada badai menerjang, atau tabung gas 3 KG meledak, Anda siap 100 persen. Ya, Saya Mau Hidup Aman. Tapi Kenapa Harus Rencanakan Keuangan sih? Iya deh. Hari ini keuangan Anda kelihatan sehat walafiat. Nggak ada debt collector yang mengejar sampai ke ujung bumi. Beragam kebutuhan terpenuhi. Bahkan Anda sempat menggendutkan tabungan sedikit demi sedikit. Segalanya tampak beres. Tapi, gimana kalau… KALAU lho ya… … besok tiba-tiba Anda di-PHK? Atau, anak Anda masuk SMP dan setumpuk tagihan baru (seragam, SPP, iuran gedung, dll) kompak berdatangan? Atau, Anda sakit keras dan nggak bisa bekerja, padahal status Anda pekerja lepas tanpa asuransi kesehatan? Oh noooo! Bukan berniat menakut-nakuti Anda. Tapi, siapa sih yang bisa menebak peristiwa besok atau lusa? Tidak ada yang tahu. Duh! Lalu, Bagaimana Rencana Keuangan Bisa Membantu Saya? Rencana keuangan itu artinya merencanakan gimana Anda mengelola uang, termasuk uang yang masih berstatus ekspektasi. Begitu Anda mendapatkannya, kelola uang itu sesuai rencana. Dengan begitu Anda bisa mencapai segala yang Anda mau dalam hidup. Singkatnya, kalau tujuan keuangan itu garis akhir perjalanan, rencana keuangan adalah petanya. Punya peta yang mumpuni tentu berguna sekali. Anda nggak bakal nyasar dan pusing mencari arah. Setiap kali ketemu hambatan, Anda bisa putuskan mau apa di langkah berikutnya: berusaha lenyapkan hambatan itu, atau putar balik dan ambil jalan lain. Dengan rencana keuangan sebagai peta, Anda lebih PD memutuskan segala sesuatu. Tujuan jangka pendek (misalnya berlibur) maupun tujuan jangka panjang (misalnya hidup nyaman seusai pensiun) pun lebih gampang tercapai.

Investasi Properti: Tanah, Rumah atau Apartemen?

Beberapa tahun belakangan ini kita menyaksikan sendiri bagaimana Indonesia sedang mengalami “boom” properti. Apartemen tumbuh di berbagai area di kota-kota besar di Indonesia seperti jamur di musim hujan. Perumahan pun berkembang di area-area baru – memberikan tambahan pilihan bagi Anda yang ingin berinvestasi properti. Jadi, antara tanah, rumah dan apartemen, pilih mana ya? Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi di salah satu tipe properti tersebut, yuk, kita bahas dulu kelebihan dan kekurangan berinvestasi pada tanah, rumah atau apartemen. Tanah Seperti emas, tanah hampir bisa dibilang tidak mengenal inflasi. Karena itu, orang tua dan kakek-nenek kita kemungkinan lebih memilih berinvestasi tanah dibandingkan investasi jenis lain. Memiliki tanah memang mempunyai beberapa kelebihan, antara lain harganya yang cenderung meningkat setiap tahunnya, serta minimnya biaya perawatan. Apalagi jika tanah yang Anda miliki memiliki lokasi strategis, maka kenaikan harganya bisa berlipat-lipat. Namun demikian, tanah juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, tanah relatif lebih sulit dijual dibandingkan apartemen atau rumah. Selain itu, kalau tidak diberi batas yang jelas (pagar atau tembok), seringkali tanah Anda disalahgunakan oleh pihak lain jika tidak sering diawasi. Ditambah lagi, berkembangnya harga tanah juga berhubungan erat dengan rencana makro tata kota Anda. Jika ternyata daerah tersebut tidak berkembang, maka bisa jadi tanah Anda tidak laku disewakan atau dijual. Rumah Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok – terutama di Indonesia, di mana masyarakat kita masih sangat terbiasa tinggal di rumah ketimbang apartemen. Karena itu, walaupun apartemen berkembang dengan pesat, namun rumah juga masih mempunyai daya tarik pasar yang sangat besar. Sama dengan apartemen, rumah relatif mudah dijual dan juga mudah diagunkan ke bank. Selain itu, Anda dapat menyewakannya sehingga Anda mendapatkan tambahan penghasilan. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi rumah adalah biaya perawatan yang lebih besar daripada tanah. Anda perlu membayar asuransi, dan jika Anda tinggal di komplek maka ada iuran perawatan, kebersihan dan keamanan yang perlu dibayarkan secara rutin. Jika tidak ditempati, rumah pun memerlukan perawatan lebih – misalnya ada kebocoran, cat yang mengelupas, adanya hama rayap – yang perlu diperhatikan agar tidak menurunkan kondisi dan harga rumah tersebut. Apartemen Apartemen adalah salah satu tipe properti yang sedang booming di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Dibandingkan dengan rumah, terkadang harganya memang lebih mahal, namun lokasinya juga lebih strategis, walaupun luasnya sedikit lebih kecil dari rumah pada umumnya. Lokasi yang strategis serta fasilitas yang relatif lebih lengkap dibandingkan rumah pada umumnya menjadi daya tarik utama berinvestasi apartemen. Ditambah lagi dengan mudahnya apartemen disewakan kepada pihak lain dengan harga yang cukup tinggi – ini semakin membuat apartemen laris manis dicari banyak orang. Tapi, karena fasilitasnya tersebut, biaya perawatan apartemen juga jauh lebih mahal daripada biaya perawatan rumah, demikian juga biaya listrik dan airnya. Selain itu jika diagunkan ke bank, nilai taksasinya juga lebih rendah daripada rumah. Nah, dengan beragam kelebihan dan keuntungan masing-masing, tipe properti apa yang Anda pilih untuk Anda?

Minggu, 16 November 2014

Impian, Tantangan dan Perjuangan (Prolog AOUC)

Artikel ini mengawali tulisanku dalan Serial perjalanan Account Officer UnderCover (AOUC). Kedepannya, aku akan menggunakan istilah AOUC ini dalam artikel yang memuat cerita ataupun opini pribadi seputar bidang pekerjaan. Jangan disamain dengan judul "Jakarta Undercover" ya, singkatan ini cuma buat mempermudah. Hal lain yang melatari pengambilan istilah ini adalah karena motif utama penulisan cerita ini adalah untuk memberikan informasi seputar serba serbi yang melekat pada seorang yang berprofesi sebagai "ujung tombak" perusahaan perbankan. Nah sekarang, monggo dibaca artikelnya.
Setiap manusia memiliki impian dalam benaknya. Begitu bearnya pengaruh impian terhadap keberhasilan seseorang, Proklamator kita, Soekarno mengingatkan "Jangan takut bermimpi besar, karena berfikir kerdil pada suatu bangsa hanya akan membahayakan rakyat di dalamnya". Dalam ranah individual, impian seseorang menajdi sangat penting karena ia menjadi tolak ukur dan motifasi setiap langkah yang diayuhkan anak Adam.

Sabtu, 15 November 2014

Dunia Baru Bocah Nusakambangan


Sekarang-sekarang malah ngerasa ini blog terlalu berat isinya. Pengelola juga udah jarang baca buku teksbook. Banyak baca buku yang menunjang kerjaan aja. Maklum lah sekarang aku udah masuk di dunia indistri. Banyak ketemu orang baru, ketemu bos baru (yang rada "  "), hee
yang jelas banyak cerita yang pengin ditumpahin lagi disini. Tentang pengalaman selama hampir setahun aku kerja di anak Bank plat merah.

Jumat, 22 November 2013

Mahabarata Kehidupan

Semua ini aku tulis bukan untuk membeberkan kekuranganku, melainkan sebagai sebuah sarana intropeksi dan tulisan untuk membubuhkan cerita setiap menit dan nafas kehidupan yang aku lalui. Sebagai sebuah cerita yang ingin aku tunagkan dalam paragrap kitab "Mahabarata Kehidupan" untuk mengusir kekhawatiran dan kegalaulan dalam melangkah maju.

Aku tercipta untuk menjadi bagian ekosistem dunia ini. Berada di sebuah planet dengan kandungan air yang tinggi diantara lainnya. Aku tercipta di galaksi ini, bersama dengan flora dan fauna dalam tatatanan bima sakti. Kuliah kehidupan telah kujalani lebih dari 22 tahun. Aku belajar mendenganr, berbicara, dan merasakan ciptaan Tuhan yang ada disekitarku. Impianku hanyalah hidup sejahtera, bahagia, dan bersahaja. Memiliki teman yang selalau menjadi pelita dalam merapa jalan takdir yang telah diuratkan. Beristri jelita nan bersahaja pula. Anak yang patuh, cerdas dan bertanggung jawab menjadi idaman yang tak pernah lelah aku tuangkan dalam doa.