Sebuah perusahaan haruslah memiliki kedudukan hukum secara sah sebagai badan usaha di sebuah negara tempat berdiri. Di Indonesia misalnya, kita mengenal jenis-jenis badan usaha diantaranya Koperasi, Firma (Fa), Persekutuan komonditer atau yang biasa dikenal dengan Commanditaire Venneootschap (CV), Perseroan Terbatas (PT), dan Badan Usaha Milik Negara maupun Badan Usaha Milik Daerah.
Tampilkan postingan dengan label Economy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Economy. Tampilkan semua postingan
Minggu, 17 November 2013
Rabu, 23 Oktober 2013
Inflasi, proses dan dampaknya
Inflasi secara ringkas diartikan sebagai kecenderungan peningkatan harga barang-barang secara serempak dan terus menerus. Peningkatan harga ini disebabkan oleh peredaran uang yang terlalu banyak dibandingkan dengan ketersediaan barang-barang dan jasa. Definisi tersebut menggambarkan bahwa kenaikan satu atau barang ataupun kenaikan barang dalam waktu singkat belum dikatakan sebagai inflasi sehingga kenaikan tersebut belum memerlukan kebijakan moneter secara khusus untuk mengggulanginya.
Jika pemerintah menjalankan kebijakan moneter deficit spending (pengeluaran lebih besar dari pendapatan) yang mengakibatkan volume uang beredar terus bertambah, maka akan terjadi suatu proses inflasi. Jika pemerintah terpaksa menjalankan kebijakan deficit spending dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin besar, maka pertambahan permintaan dari pemerintah akan mendorong meningkatnya produksi.Pada taraf awal produksi mungkin dapat menaikan tingkat harga. Hal ini tentunya sangat bergantung dari kondisi persediaan barang. Jika persediaan barang cukup memadai, tentunya tidak akan mendorong kenaikan harga karena kapasitas produksi yang mampu mencukupi peningkatan permintaan.
Jika pemerintah menjalankan kebijakan moneter deficit spending (pengeluaran lebih besar dari pendapatan) yang mengakibatkan volume uang beredar terus bertambah, maka akan terjadi suatu proses inflasi. Jika pemerintah terpaksa menjalankan kebijakan deficit spending dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin besar, maka pertambahan permintaan dari pemerintah akan mendorong meningkatnya produksi.Pada taraf awal produksi mungkin dapat menaikan tingkat harga. Hal ini tentunya sangat bergantung dari kondisi persediaan barang. Jika persediaan barang cukup memadai, tentunya tidak akan mendorong kenaikan harga karena kapasitas produksi yang mampu mencukupi peningkatan permintaan.
Label:
Economy
Benarkah Internet Bagus Buat Demokrasi??

Internet memiliki potensi besar dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemilihan politik (pemilu, pilgub, pilkada, maupun pilkades). Internet juga bisa digunakan sebagai sarana orasi politik atau meningkatkan suara pemilihan kandidat agar bisa mencapai elemen terkecil masyarakat bahakan masyarakat pinggiran). Hampir setiap kandidat pemangku jabatan politik jaman sekarang menggunakan FB, tweeter, dan youtube untuk sarana kampanye nya.
Selasa, 22 Oktober 2013
Apa itu Suku Bunga??
Mengambil definisi Kasmir (2008 : 131), bunga bank adalah sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produkanya. Bunga juga dapat diartikan harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Berdasarkan pengertian tersebut suku bunga terbagi dalam dua macam yaitu sebagai berikut :
1. Bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga. Sebagai contoh bunga kredit.
Label:
Economy
Selasa, 22 Januari 2013
Regresi
Regresi
merupakan metode analisa ekonometrika yang difunakan untuk mengetahui pengauh
variabel independen (bebas) terhadapa variabel dependen dalam sebuah estimasi
model.
Model regresi
dituliskan dengan persamaan Y = b0 + b1X +e , dimana
Y :
variabel dependen (terikat)
X : variabel independen (bebas)
b : koefisien regresi
e :
error / residu.
Label:
Economy
Kamis, 27 Desember 2012
Penyebab Krisis "Subprime Mortgage" Amerika

Meskipun subprime
mortgage yang menjadi awal terciptanya krisis, namun sebenarnya jumlahnya
relatif kecil dibandingkan keseluruhan kerugian yang dialami oleh perekonomian dunia secara
keseluruhan. Kerugian besar yang terjadi bersumber dari praktik
pengemasan subprime mortgage tersebut ke dalam berbagai bentuk
sekuritas lain, yang kemudian diperdagangkan di pasar finansial global.
Sabtu, 30 Juni 2012
Perdagangan Bebas Dan Pemanasan Global, Tanggung Jawab Siapa?
Isu global yang menjadi poros perhatian umat dunia saat ini adalah “Perdagangan
Bebas” dan “Pemanasan Global”. Siapa otak dan pihak yang memiliki kepentingan
besar dalam dua isu besar tersebut? Barat lah yang memiliki kepntingan terbesar
sebagai pihak yang memiliki inisitif pertama untuk mendorong sebuah
liberalisasi perdagangan dunia (globalisasi perdagangan). Pada front ideologis,
ada keyakinan kuat bahwa hambatan-hambatan dagang yang bisa diminimalisir dan
meningkatkan saling ketergantungan dalam perdagangan, pada akhirnya nanti akan
menghasilkan standar kehidupan yang lebih tinggi bagi mayarakat dunia.
Namun, sekarang meja itu telah berubah posisi. Sebuah goncangan
kecil telah mengubah sikap Barat itu. Akhir perang dingin membuat perbedaan
besar. Tiba-tiba saja Amerika Serikat dan Eropa tidak tertarik lagi pada sukses
ekonomi negara-negara Asia Timur; tidak lagi dilihat sebagai sekutu, melainkan
sebagai kompetitor. Masuknya China ke pasar global, terlebih lagi setelah
diizinkan masuk ke organisasi perdagangan dunia (WTO), membuat perbedaan itu
semakin besar, baik secara ekonomi dan psikologis. Pertama, Eropa telah
kehilangan kepercayaan diri untuk bersaing dengan negara Asia Timur. Kemudian,
banyak orang Amerika Serikat ikut-ikutan kehilangan kepercayaan diri akan
keandalan prinsip kompetensi ekonomi.
Label:
Economy
Minggu, 17 Juni 2012
Haruskah G20 berubah menjadi M20?
Tulisan ini terinspirasi dari diskusi di world economic forum yang membahas tentang masa depan negara-negara G20 dalam memrakarsai terobosan ekonomi global agar bisa mengentaskan permasalah ekonomi global.

Masalah utama yang berdampak pada perekonomian global saat ini adalah masalah perubahan iklim seara ekstrim, maraknya pengangguran muda, dan membudayanya korupsi pada sistem pemerintahan suatu negara. Ketiga masalah ini tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara atau dengan satu pihak saja. Permasalahan tersebut membutuhkan solusi terintegrasi dari negara-negara yang memimpin ekonomi dunia, baik yang maju maupun berkembang.
Label:
Economy
Selasa, 12 Juni 2012
Integrasi Moneter Kawasan ASEAN+3, Suatu Keniscayaan
Praktisi dan akademisi kawasan ASEAN kini disbukkan
dengan penilitian dan pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), setelah
beberapa waktu lalu diganggu dengan isu perdagangan bebas kawasan. Masyarakat
ekonomi ASEAN sepakat dibentuk dan diberlakukan pada tahun 2015 mendatang. Hal
ini terkait dengan kesepakatan atas integrasi moneter kawasan ASEAN yang
bertujuan untuk mempermudah perdagangan antar negara kwasan Asia Tenggara dan
mereduksi resiko demi perdagangan internasional kawasan.
Integrasi mineter kawasan ASEAN+3 merupakan sebuah
integrasi keuangan yang ingin dicapai oleh 11 negara ASEAN dan 3 negara
tetangga yang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian ASEA. Tiga negara
tersebut adalah Jepang, China, dan Korea Selatan. Ketiganya disinergikan karena
ketiga negara ini memiliki sumbangan besar terhadap PDB negara-negara ASEAN.
Resiko kawasan yang dimaksud termasuk resiko nilai
tukar mata uang dan tekanan yang mengganggu stabilitas perekonomian dalam
negeri menjadi permasalahan yang lebih disoroti. Pasalnya, shock yang melanda
perdagangan dan suatu negera tertentu, terutama tekanan pada pasar uang,
seringkali berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian negara-negara di
kawasan. Pandangan konvensional saat ini menganggap bahwasanya volatilitas
nilai tukar merupakan hambatan dan biaya transaksi perdagangan.
Label:
Economy
Krisis Eropa, Kebijakan Salah Arah Memicu Kehancuran Eurozone??
Eropa
merupakan benua yang dihuni oleh negara-negara berpredikat negara maju.
Kemajuan negara-negara tersebut bisa dilihat dari sisi pendidikan, tatanan sosial
masyarakat, maupun tatanan ekonomi. Kemajuan dibidang pendidikan diliat dari
banyaknya universitas bertaraf internasional dan intensnya
penelitian-penelitian yang dilakukan sehingga bisa menyokong perkembangan
kebijakan yang dilakakan pemerintah. Adanya sebuah integrasi dan korelasi
antara kaum akademisi dan eksekutif pengambil kebijakan meminimalisir kesalahan
kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Namun
semua kemajuan tersebut seakan tidak menyisakan kenangan dan kekaguman saat
kawasan Uni Eropa mengalami krisis financial berat yang melanda. Berawal dari
Yunani yang terancam bangkrut karena gagal bayar hutang konsumsi yang dilakukan
oleh masyarakatnya, kemudian Irlandia, Spanyol, Italia, Inggris, hingga
berujung di Perancis yang masuk ke jurang krisis hutang negara. Saat ini
Perancis bernasib sangat buruk karena peringkat rating kredit negaranya tuun
dari AAA menjadi AA+. Hal ini bisa terjadi karena negara tersebut memiliki
hutang yang setara dengan 95% PDB nya dan sudah tidak lagi mampu untuk
mengatasinya.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tinggi, Kenapa Rakyat tak Kunjung Sejahtera??
Sektor ekspor Indonesia masih
menunjukan tren positif meskipun krisis tengah melanda beberapa negara Eropa
dan Amerika. Tercatat ekspor Indonesia pada Januari-Oktober tahun 2011 bernilai
sebesar US$ 169,03 miliar. Naik jika diandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu sebesar 34,88 persen. Sedangkan
nilai impor yang dicatat pada Oktober 2011 sebesar US$ 15,65 milliar dan selama
Januari-Oktober 2011, Indonesia telah mengimpor barang non-migas senilai 145,68
milliar dollar AS. Naik dari 36,18 milliar dollar AS dibanding periode sama
pada tahun lalu.
Jika kita amati dari diagram diatas,
adanya perdagangan bebas dan kerjasama CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement)
memberikan hasil yang positif terhadap nilai ekspor Indonesia. Terbukti
diberlakukannya CAFTA pada tahun 2010, memberikan tren positif sehingga
Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan ekspor yang sehat dari tahun 2010.
Dilain
pihak, negara-negara uni-Eropa juga masih mengadakan perdagangan internasional
dengan negara kita, meskipun tidak sebesar nilai pada periode-periode
sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh keadaan ekonomi Uni-Eropa yang masih
terlilit krisis dan gagal bayar oleh beberapa negara anggotanya. Akan tetapi
ketergantungan masyarakat Uni-Eropa terhadap barang Ekspor Indonesia –meskipun
tidak memiliki daya beli yang kuat- masih memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekspor Indonesia.
Label:
Economy
Selasa, 05 Juni 2012
KRISIS HUTANG EROPA DAN RESESI EKONOMI CINA, DAMPAKNYA TERHADAP IKLIM INVESTASI DI INDONESIA; Pendekatan Kausalitas Vector Error Correction Model (VECM)
Oleh:
Rizal Razib Abdillah[1]
Abstract:
Krisis gagal bayar yang dialami negara-negara Eropa dewasa ini membuat wacana negatif bagi para pelaku pasar modal (investor) dalam maupun luar negeri untuk tetap menanamkan modalnya di Indonesia. Cina, negara yang memiliki pangsa besar di Eropa dan Amerika berpotensi mengalami resesi ekonomi karena kurangnya permintaan dari negara-negara kawasan tersebut akibat krisis yang melanda.
Dengan menggunakan pendekatan Vector Error Correction Model (VECM) dan periode observasi tahun 2008-2012, karya tulis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah krisis Eropa dan resesi ekonomi Cina berdampak negatif pada pergerakan IHSG. Variabel yang digunakan adalah IHSG, indeks FTSE 100, indeks SSE, dan indeks Stoxx 50e. Melalui VECM disimpulkan krisis Eropa tidak berpengaruh negatif langsung terhadap indeks investasi Indoneisa. Sementara resesi ekonomi Cina berdampak negatif pada iklim investasi di Indonesia.
[1] Penulis merupakan mahasiswa STEI Tazkia tinggkat ke-3, jurusan Manajemen Keuangan Islam. Email: rizalrazib@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)