Inflasi secara ringkas diartikan sebagai kecenderungan peningkatan harga barang-barang secara serempak dan terus menerus. Peningkatan harga ini disebabkan oleh peredaran uang yang terlalu banyak dibandingkan dengan ketersediaan barang-barang dan jasa. Definisi tersebut menggambarkan bahwa kenaikan satu atau barang ataupun kenaikan barang dalam waktu singkat belum dikatakan sebagai inflasi sehingga kenaikan tersebut belum memerlukan kebijakan moneter secara khusus untuk mengggulanginya.
Jika pemerintah menjalankan kebijakan moneter deficit spending (pengeluaran lebih besar dari pendapatan) yang mengakibatkan volume uang beredar terus bertambah, maka akan terjadi suatu proses inflasi. Jika pemerintah terpaksa menjalankan kebijakan deficit spending dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin besar, maka pertambahan permintaan dari pemerintah akan mendorong meningkatnya produksi.Pada taraf awal produksi mungkin dapat menaikan tingkat harga. Hal ini tentunya sangat bergantung dari kondisi persediaan barang. Jika persediaan barang cukup memadai, tentunya tidak akan mendorong kenaikan harga karena kapasitas produksi yang mampu mencukupi peningkatan permintaan.
Jika pemerintah menjalankan kebijakan moneter deficit spending (pengeluaran lebih besar dari pendapatan) yang mengakibatkan volume uang beredar terus bertambah, maka akan terjadi suatu proses inflasi. Jika pemerintah terpaksa menjalankan kebijakan deficit spending dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin besar, maka pertambahan permintaan dari pemerintah akan mendorong meningkatnya produksi.Pada taraf awal produksi mungkin dapat menaikan tingkat harga. Hal ini tentunya sangat bergantung dari kondisi persediaan barang. Jika persediaan barang cukup memadai, tentunya tidak akan mendorong kenaikan harga karena kapasitas produksi yang mampu mencukupi peningkatan permintaan.